Pada 19 Desember 2019 lalu, Sekretaris Jendral PBB memberitakan bahwa ia akan mengadakan Food System Summit pada 2021 dalam rangka mentransformasikan sistem pangan untuk merealisasikan 17 SDGs, tepatnya sistem pangan yang “… lebih sehat, berkelanjutan, dan berkeadilan”. Konsepnya adalah melibatkan banyak stakeholder dalam sistem pangan: produsen pangan skala kecil, masyarakat adat,
NGO, tetapi juga asosiasi agribisnis.
Penyelenggaraan Food Systems Summit dengan proses dan struktur seperti ini adalah sesuatu yang baru. Kini arsitekturnya kompleks: terdapat The Special Envoy, the Advisory Committee, the Scientific Group, Five Action Tracks, Food Systems Dialogues, dll. Sebelumnya, negara anggota PBB sebenarnya telah
membentuk lembaga dan badan antar-negara (intergovernmental) yang menjamin koherensi dan kontinuitas kebijakan dan program di tingkat internasional ke nasional dan telah memiliki mekanisme pelibatan aktor yang tidak pukul rata, salah satunya lewatCommittee of World Food Security (CFS) dan Lembaga Berbasis-Roma (FAO, IFAD, dan WFP). Sayangnya lembaga ini malah tidak dipakai untuk menyelenggarakan Summit. Baca selengkapnya disini.
Photo by Alexandr Podvalny on Unsplash